Sabtu, 23 Agustus 2014

Pawai - Karnaval HUT RI Kecamatan Kalibawang





Setelah lama tidak pernah lagi ikut/melihat pawai dan karnaval di kampung halaman, akhirnya tanpa sengaja hari ini bisa kembali menyaksikannya. Biasanya pawai dan karnaval dilaksanakan siang hari sebelum acara penurunan bendera, dengan rute lapangan Desa Banjarharjo - lapangan Kecamatan Kalibawang atau sebaliknya. Terkadang juga finish sampai di lapangan Jambu Desa Banjar Oya.








Pawai Kereta Kelinci dari PAUD






Namun kali ini, pawai dan karnaval dilaksanakan seminggu setelah tanggal 17. Jadi bisa ikut menyaksikan, meskipun secara tidak sengaja, karena saya juga tidak tahu agenda acara perayaan HUT Kemerdekaan di kampung saya.





Tua muda ikut memeriahkan karnaval




Kangen juga suasana pawai dan karnaval seperti ini, meskipun jauh dari karnaval yang glamour. Maklum, ini karnaval di daerah pedesaan bukan seperti karnaval di kota-kota yang mewah dan tentunya berbiaya mahal. Namun kesederhanaan inilah yang terkadang membuat saya kangen untuk menontonnya.
Pawai dan karnaval kali ini menurut saya yang paling banyak partisipasi pesertanya. Bisa dibilang, seluruh elemen masyarakat ikut berpartisipasi. Kalau dulu waktu saya SMP, peserta pawai dan karnavalnya hanya dari beberapa sekolahan dan desa di kecamatan kami.







Pawai dan karnaval diikuti dari unsur pendidikan yaitu sekolah-sekolah dari tingkat paud, TK, SD, SMP, dan SMA. Ada juga dari kelompok Madrasah Diniyah.


Barisan Kesenian Angguk dan Prajurit Wanita
Seperti tahun-tahun yang lalu, peserta juga diikuti dari unsur Karang Taruna masing-masing desa, dan kali ini tiap-tiap pedukuhan juga ikut berpartisipasi memeriahkan karnaval. Dan tak kalah menariknya, Rumah Sakit Santo Yusup juga ikut memeriahkan acara. Benar-benar pawai dan karnaval budaya dan pendidikan.










Barisan Prajurit Pedukuhan Duwet III



Ramai, seru. Cukup mengobati kekangenan suasana kampung halaman dalam memperingati Hari Kemerdekaan. Bahkan, malam-malam setelah Hari Kemerdekaan tgl 17 kemarin sampai tadi malam, di desa saya tidak absen akan hiburan kesenian bagi masyarakatnya, seperti jatilan, dayakan, organ tunggal, topeng ireng, kethoprak bahkan dangdutan.








Naga Saurus dari Banjar Oya



Kegiatan dilaksanakan di depan Balai Desa Banjarharjo. Sebelum puncak acara 17an, juga diadakan acara Baritan (ngupati). Tapi dalam acara-acara sebelumnya ini saya tidak bisa ikut menyaksikan karena tempat kerja yang jauh dari kampung halaman.

 






Semoga tulisan ini bisa juga ikut mengobati rekan-rekan sekampung halaman yang tidak bisa ikut menyaksikan langsung pawai dan karnaval dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-69, meskipun gambar terbatas baik dari segi kualitas dan jumlah. Maklum, bukan kamera DLSR, tapi kamera HP biasa.


Kesenian Dayakan


Sudahi Pikiran Primitif. Tema dari pemuda-pemuda Banjar Arum


Barisan Pawai dari SMPN 1 Kalibawang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi dalam Mengikuti E-Training Guru Melek IT

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan ...